Dalam kehidupan sehari-hari, orang tua sebagai manusia kadang lupa mengontrol emosi. Berbagai masalah yang dihadapi dan belum lagi energi yang habis ketika mengurus rumah tangga seringkali membuat orang tua lupa menjaga kendali.
Pukulan ringan atau kekerasan kerap terjadi ketika orang tua emosional. Walau begitu, tidak sedikit orang tua yang langsung merasa menyesal ketika telah melakukannya.
Pada umumnya anak berusia tiga tahun yang sering mendapatkan kekerasan fisik dari orang tua, cenderung bersikap lebih agresif saat berusia lima tahun. Makin sering kekerasan yang didapatkan, makin agresif pula perilakunya sedangkan pada balita yang mengalami kekerasan berdampak memiliki 'Intelligence Quotient' atau IQ yang rendah. Kekerasan terhadap bayi saat masih berumur satu tahun, akan membuat anak tersebut mempunyai nilai kognitif yang lebih rendah saat mereka di usia tiga tahun dibandingkan dengan balita yang tidak mendapatkan kekerasan dari orang tuanya.
Tapi khilaf memang tidak bisa dihindari. Jika terlanjur melakukan kekerasan, maka orang tua bisa meminta maaf kepada sang anak.
Jika pemukulan terjadi secara spontan, orang tua harus menjelaskan secara spesifik dan dengan lembut mengapa mereka melakukan hal tersebut. Mereka juga harus meminta maaf kepada anak mereka karena telah kehilangan kendali. Dan apabila hal ini dilakukan maka niscaya anak akan kembali ceria dan lupa akan sikap kasar yang baru saja dialaminya.
Artikel Terkait
1. Tumbuhkan Rasa Disiplinan pada Anak
2. Anak " NAKAL " Jangan Khawatir
3. Memacu Motivasi Belajar pada Anak
4. Bagaimana Agar Anak Tidak Sulit Untuk Diatur
5. Bagaimana Menghadapi Saat Anak Berbohong
6. Mengatasi Anak Yang Manja
7. Menumbuhkan Semangat Belajar Anak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar