Tekanan-tekanan dan kesulitan-kesulitan hidup ini sering membawa manusia berada dalam keadaan stress. Stress dapat dialami oleh segala lapisan umur.
Stress dapat bersifat fisik, biologis dan psikologis. Kuman-kuman penyakit yang menyerang tubuh manusia menimbulkan stress biologis yang menimbulkan berbagai reaksi pertahanan tubuh. Sedangkan stress psikologis dapat bersumber dari beberapa hal yang dapat menimbulkan gangguan rasa sejahtera dan keseimbangan hidup.
SUMBER STRESS
Sumber stress dapat digolongkan dalam bentuk-bentuk: 1. Krisis
Krisis adalah perubahan/peristiwa yang timbul mendadak dan menggoncangkan keseimbangan seseorang diluar jangkauan daya penyesuaian sehari-hari. Misalnya: krisis di bidang usaha, hubungan keluarga dan sebagainya.
2. Frutrasi
Frustrasi adaah kegagalan dalam usaha pemuasan kebutuhan-kebutuhan/dorongan naluri, sehingga timbul kekecewaan. Frutrasi timbul bila niat atau usaha seseorang terhalang oleh rintangan-rintangan (dari luar: kelaparan, kemarau, kematian, dan sebagainya dan dari dalam: lelah, cacat mental, rasa rendah diri dan sebagainya) yang menghambat kemajuan suatu cita-cita yang hendak dicapainya.
3. Konflik
Konflik adalah pertentangan antara 2 keinginan/dorongan yaitu antara kekuatan dorongan naluri dan kekuatan yang mengenalikan dorongan-dorongan naluri tersebut.
4. Tekanan
Stress dapat ditimbulkan tekanan yang berhubungan dengan tanggung jawab yang besar yang harus ditanggungnya. (Dari dalam diri sendiri: cita-cita, kepala keluarga, dan sebagainya dan dari luar: istri yang terlalu menuntut, orangtua yang menginginkan anaknya berprestasi).
Akibat stress tergantung dari reaksi seseorang terhadap stress. Umumnya stress yang berlarut-larut menimbulkan perasaan cemas, takut, tertekan, kehilangan rasa aman, harga diri terancam, gelisah, keluar keringat dingin, jantung sering berdebar-debar, pusing, sulit atau suka makan dan sulit tidur). Kecemasan yang berat dan berlangsung lama akan menurunkan kemampuan dan efisiensi seseorang dalam menjalankan fungsi-fungsi hidupnya dan pada akhirnya dapat menimbulkan berbagai macam gangguan jiwa.
REAKSI TERHADAP STRESS
Reaksi seseorang terhadap stress berbeda-beda tergantung dari:1. Tingkat kedewasaan kepribadian
2. Pendidikan dan pengalaman hidup seseorang
Reaksi psikologis yang mungkin timbul dalam menghadapi stress:
1. menghadapi langsung dengan segala resikonya.
2. menarik diri dan tak tahu menahu tentang persoalan yang dihadapinya/lari dari kenyataan.
3. menggunakan mekanisme pertahanan diri.
PENANGGULANGAN STRESS
• Mengenal dan menyadari sumber-sumber stress. • Membina kedewasaan kepribadian melalui pendidikan dan pengalaman hidup.
• Mengembangan hidup sehat. Antara lain dengan cara: merasa cukup dengan apa yang dimilikinya, tidak tergesa-gesa ingin mencapai keinginannya, menyadari perbedaan antara keinginan dan kebutuhan, dan sebagain
• Mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk segala sesuatu yang terjadi dengan tetap beriman kepadaNYa.
• Minta bimbingan kepada sahabat dekat, orang-orang yang lebih dewasa, psikolog, orang yang dewasa rohaninya, dan sebagainya).
• Hindarkan sikap-sikap negatif antara lain: memberontak terhadap keadaan, sikap apatis, marah-marah. Hal-hal tersebut tidak menyelesaikan masalah tetapi justru membuka masalah baru.
Akan tetapi perlu anda ketahui bahwa Stresspun ada manfaatnya [link]
Trik Ampuh Untuk Mengatasi Stres
Beginilah Trik Ampuh Untuk Mengatasi Stres
- Bagi kebanyakan orang yang tinggal di kota metropolitan, stres adalah
sesuatu yang bisa dengan mudah menyerang kita. Baik karena kemacetan
lalu lintas atau karena menumpuknya tugas/pekerjaan dan segudang masalah
lain yang bertumpuk hingga menimbulkan stres. Ketika kita stres,
produksi hormon kortisol meningkat. Tapi jangan khawatir, karena
ternyata ada begitu banyak cara untuk mengurangi tingkat kenaikan hormon
kortisol secara medik, baik dari segi konsumsi makanan maupun olah
tubuh.
Beberapa trik jitu tersebut di antaranya
Meditasi bisa mengurangi 20 persen hormon kortisol
Orang
yang dengan teratur selama enam minggu meditasi menunjukkan penurunan
hormon kortisol dan membuat tekanan darahnya tetap stabil. Ini diketahui
dari penelitian yang dilakukan pemeluk agama Buddha di Thailand.
Dengarkan musik-musik lembut
Musik
bisa memberikan efek menenangkan pada otak. Para dokter di Jepang Osaka
Medical Center melakukan perawatan dengan unik pada pasien-pasien yang
akan melakukan pemeriksaan koloskopi. Mereka diminta mendengarkan musik
dengan irama yang lembut. Hasilnya, mendengarkan musik bisa mencegah
peningkatan hormon kortisol sebanyak 66 persen.
Tidur dengan nyenyak
Mereka
yang tidur hanya enam jam memiliki hormon kortisol 50 persen lebih
banyak di dalam darah. Ini diketahui dari penelitian yang dilakukan
terhadap pilot. Dan mereka yang hanya tidur 6-7 jam di malam hari, tak
hanya meningkat, hormon kortisol bertahan tinggal di dalam darah selama
dua hari. Studi yang dilakukan Germany Institute for Aerospace Medicine
ini pun merekomendasikan untuk mengistirahatkan tubuh di malam hari
selama delapan jam.
Menikmati secangkir teh hangat
Daun
teh maupun tanaman herbal memiliki antioksidan tinggi. Selain itu,
komponen zat aktif dalam teh mampu membantu relaksasi pikiran.
Dekatilah teman-teman yang jago melucu
Kedengarannya
simpel, tapi bergaul dan tertawa adalah cara yang sangat ampuh untuk
mengurangi tingkat stres, dibandingkan duduk diam dan sendiri.
Mengunyah permen karet
Northumbria
University di Inggris menemukan fakta mengunyah permen karet dapat
membuat otak tak terlalu bersemangat memproduksi hormon kortisol.
Penekanan produksinya bisa sampai 12 persen. Sebab, ketika kita
mengunyah permen karet, ternyata aliran darah semakin lancar dan membuat
aktivitas otak lebih optimal.
1. Stres ...... Ternyata Ada Manfaatnya Juga Lho !
2. Stres.... Dapat Dihilangkan Lewat Pelukan
Sumber : Angelfire
Tidak ada komentar:
Posting Komentar