Sobat Blogger....
Tidak berlebihan memang kalau Kota Siak Sri Indrapura di sebut sebagai Kota Wisata di Riau.Kota yang berada di pinggir Sungai Siak ini memang menawarkan berbagai objek wisata yang menarik ditengah sedikitnya objek wisata di Provinsi Riau. Untuk mendukung julukan tersebut, Kota ini mulai berbenah dan mempercantik diri yang ditandai dengan pembangunan berbagai sarana dan prasarana seperti jalan yang lebar, jembatan, taman, dll.
Untuk
menuju Kota Siak, anda dapat menggunakan kendaraan umum maupun pribadi dari
Kota Pekanbaru selama kurang lebih 2 jam, atau bisa pula dari Kota Pangkalan
Kerinci, Pelalawan selama 1,5 jam.
Selamat
datang di Kota Siak Sri Indrapura ( ﺴﻱك ﺳـرﻱ ﻳـﻨــدﺭﺍ ﭬـوﺭ )
Kota Siak Sri Indrapura, merupakan Kota
Kecil, namun sangat rapi dan bersih. Jalanan di Siak mulus tanpa ada lubang
sedikitpun. Selain mulus, jalan juga lebar dengan 2 jalur yang dipisah dengan
taman kecil. Dikiri kanan jarang sekali terlihat ada sampah berserakan, yang
tampak hanya pemandangan taman taman yang hijau. Tapi sayangnya kok minim
pedestrian ya? atau masih tahap dibangun mungkin.. Pusat kotanya tidak seberapa
besar tetapi rumah-rumahnya tersusun rapi. Yang unik adalah lampu jalannya
karena memiliki ukiran melayu yang khas, yang berbeda beda di setiap ruas
jalan. yang paling penting tanpa kabel berseliweran!.
Ada apa saja yang menarik di Siak? Ayo
kita lihat satu persatu..
Kawasan Jembatan Tengku Agung
Sultanah Latifah
Jembatan ini akan anda lewati saat memasuki Kota Siak. Jembatan yang namanya diambil dari nama istri Raja Siak Sultan Syarif Hashim ini memang relatif baru namun sudah menjadi primadona di Siak.
Bagaimana tidak, jembatan
sepanjang 1.2km memang memiliki daya tarik tersendiri sebagai tempat
wisata, diantaranya adalah Jalannya yang lebar ( 4 jalur ) designnya yang
di dominasi warna kuning ( Melayu banget ) dengan jalan pedastrian di samping
kiri kanannya. Selain itu terdapat dua menara setinggi masing- masing 80 meter
yang dilengkapi dengan dua buah lift untuk menuju puncak menara.
Kedepan dua menara tersebut nantinya akan
dibangun lokasi kafe sehingga pengunjung bisa menikmati keindahan panorama Kota
Siak. Ditambah lagi dengan lampu lampu jalan dan lampu dipinggir jalan
dengan gaya melayu, menambah keindahan jembatan ini, apalagi saat malam
hari.
Bila anda ingin mengambil foto di tengah
tengah jembatan, anda harus berjalan kaki dari pangkal jembatan karena
kendaraan dilarang berhenti di sepanjang jembatan. Kalau anda masih bandel,
anda akan malu karena akan di “usir” paksa oleh mobil patroli yang selalu
mondar mandir jembatan. Dari atas jembatan anda dapat menikmati keindahan
sungai Siak ( yang berwarna coklat hitam ) dengan berbagai aktivitas diatasnya.
Dari atas sini pula anda dapat melihat kompleks perkantoran siak dan Kota Siak.
Masjid ini tepat berada di tepi Sungai
Siak dan Jembatan Siak. Masjid ini mempunyai Lima kubah besar yang didominasi
warna biru dipadu kuning terlihat sangat mencolok. Disalah satu depan pintu
masuk, terdapat pula menara yang menjulang tinggi. Tempat ini adalah pusat
pengajaran Islam di Siak.
Turap
Turap adalah bantaran sungai yang
dibangun Pemda sepanjang pinggiran sungai Siak di seputaran Kota Siak Sri
Indrapura. DI Turap banyak sekali kafe kafe dan warung yang menjual berbagai
makanan dan minuman. Dari Bantaran sungai ini anda dapat menikmati panorama
sungai Siak dan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah dari kejauhan. Di sore
hari anda dapat menikmati sunset di atas sungai Siak yang berwarna ke emasan
dan pada malam hari, anda dapat menikmati lampu lampu indah di sepanjang
Jembatan. Untuk memanjakan wisatawan, disepanjang Turap ini disediakan WI-FI
gratis.
Istana
Aseraya Al Hasymiah
Istana
yang masih berdiri megah ini adalah peninggalan kesultanan siak. Terletak di
Kampung Dalam,tepat di depan Sungai Siak. Arsitektur Istana ini dari luar
sekilas seperti bangunan eropa – timur tengah, namun bila anda masuk kedalam,
akan tampak gaya melayu didalamnya.
Kesultanan Siak Sri Inderapura atau sering disebut sebagai Kesultanan Siak adalah kerajaan yang berdiri tahun 1723-1946 di daerah Provinsi Riau sekarang, tepatnya di Kabupaten Siak. Ibukotanya adalah Siak Sri Indrapura. Kerajaan ini didirikan di Buatan oleh Raja Kecik, yang bergelar Sultan Abdul Jalil Rahmad Syah pada tahun 1723, setelah gagal merebut tahta Kesultanan Johor. Setelah proklamasi kemerdekaan raja Siak terakhir Sultan Syarif Kasim II menyatakan kerajaannya bergabung dengan Republik Indonesia yang baru berdiri.
Didepan gapura Istana ini terdapat elang
yang bertengger seolah mengawasi setiap pengunjung yang masuk. Sebelum masuk ke
dalam Istana, anda akan disambut “karyawan” Istana siak yang menggunakan
pakaian khas Melayu. Disini anda harus melepas alas kaki agar tidak mengotori
lantai Istana.Istana Siak terdiri dari dua lantai, dilantai dasar istana akan
ada beberapa ruangan yang sangat megah, terdiri dari ruang penyambutan tamu,
ruang makan, dll.
Untuk ukuran jaman sekarang, ruangan ini
masih terasa megah apalagi untuk ukuran berpuluh puluh tahun yang lalu. Setiap
ruangan di lapisi keramik dan karpet, di dibeberapa sisi dinding terpajang
cermin cermin berukuran besar, tidak ketinggalan lampu gantung megah disetiap
ruangan.
Ditempat ini juga dipajang beberapa benda
peninggalan Kesultanan Siak seperti berbagai macam hadiah dari kerajaan di
Eropa,Gramafone komet,Meriam, dll.
Lantai atas dan lantai dasar di hubungkan
oleh 2 tangga berputar yang masih kokoh sampai sekarang. Di lantai atas,
dinding dan lantai terbuat dari kayu, sama seperti bangunan melayu umumnya.
Disini juga dipamerkan berbagai benda peninggalan Kesultanan Siak dan beberapa
Foto Raja Raja Siak, dll.
Dihalaman istana Siak terdapat sebuah
kapal, kereta kencana?, Pos Penjagaan dan sumur tua, serta sebuah rumah
melayu yang menjual aneka suvenir khas Siak.
Masjid Raya Sahabudin dan
Makam
Sekitar
500 m di depan Istana Siak terletak pula Mesjid Sultan (Mesjid Raya
Sahabuddin), masjid syahabuddin ini merupakan masjid peninggalan kerajaan siak
sri indrapura yangdi bangun tepat di tepi sungai siak. mesjid ini bentuknya
yang khas dan unik. Di dalamnya terdapat sebuah mimbar yang terbuat dari kayu
berukir indah bermotifkan daun, sulur dan bunga.
Disebelah
masjid ini adalah makam pahlawan nasional riau yaitu ‘SULTAN SYARIF KHASIM II’
dan beberapa anggota keluarga. untuk makam – makam sultan siak dan keluarga
yang lain juga berapa di pemakaman disekitaran ini. kecuali makam raja kecik
(raja siak) pertama berada di buantan.
Masih banyak lagi tempat menarik di
Siak, nanti akan saya ceritakan lagi di kesempatan berikutnya.. ( capek ngetik )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar