Sedangkan Fromm berpendapat, narsisme merupakan kondisi pengalaman seseorang yang dia rasakan sebagai sesuatu yang benar-benar nyata hanyalah tubuhnya, kebutuhannya, perasaannya, pikirannya, serta benda atau orang-orang yang masih ada hubungan dengannya. Sebaliknya, orang atau kelompok lain yang tidak menjadi bagiannya senatiasa dianggap tidak nyata, inferior, tidak memiliki arti, dan karenaya tidak perlu dihiraukan. Bahkan, ketika yang lain itu dianggap sebagai ancaman, apa pun bisa dilakukan, melalui agresi sekalipun..
Menurut Spencer A Rathus dan Jeffrey S Nevid dalam bukunya, Abnormal Psychology (2000), orang yang narcissistic atau narsistik memandang dirinya dengan cara yang berlebihan. Mereka senang sekali menyombongkan dirinya dan berharap orang lain memberikan pujian.
Terdapat pelbagai faktor penyebab seseorang cenderung menjadi narsis. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah faktor keturunan dan faktor persekitaran. Narsis biasanya timbul akibat daripada pujian dan penghormatan yang diterima berulang kali daripada individu lain. Sebagai contoh, seseorang akan berasa dirinya cantik karena acapkali menerima pujian bahawa dirinya cantik meskipun pada awalnya dia tidak merasa dirinya sedemikian. Narsis tidak hanya termanifestasi pada perilaku yang gemar memuji dirinya sendiri, kerap menghadap cermin atau kerap bergaya persis model, tetapi juga terdapat implikasi lain daripada sikap narsis itu sendiri.
Menurut Sang Pakar Mr. Letterno mengatakan ada lima penyebab kemunculan narsis pada remaja, yaitu adanya kecenderungan mengharapkan perlakuan khusus, kurang bisa berempati sama orang lain, sulit memberikan kasih sayang, belum punya kontrol moral yang kuat, dan kurang rasional. Kedua aspek terakhir inilah yang paling kuat memicu narsisme yang berefek gawat.
Sedangkan tanda-tanda narsis dari Diagnostics and Statistics Manual, Fourth Edition-Text Revision (2000) yang harus kita waspadai untuk tahu apakah kita mengidap narsis atau tidak. Orang narsis merasa dirinya sangat penting dan ingin sekali dikenal oleh orang lain karena kelebihannya. Pengidap narsis juga yakin kalau dirinya unik dan istimewa.
Pokoknya tidak ada yang bisa menyamai dirinya. Sisi sering dianggap teman- temannya suka memuji-muji diri sendiri. Gejala lain, mereka selalu ingin dipuji dan diperhatikan. Mereka kurang sensitif terhadap kebutuhan orang lain karena yang ada dalam pikirannya cuma diri sendiri. Ditambah lagi, adanya rasa percaya orang lain itu berpikiran sama dengan dirinya. Orang narsis juga sensitif sekali kalau dikritik. Kritikan kecil bisa berarti sangat besar buat mereka.
Mr. Letter'no Thea Atuh...!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar