Mari Belajar Psikologi dari "James Bond"
Siapa yg tidak kenal dengan agen rahasia asal Inggris yg terkenal
dengan 007 atau James Bond. Pasti anda pernah menonton film James bond
seperti Die Another Day, Quantum of Solace, Casino Royale, dll. Walaupun
ini hanyalah film yg pada dasarnya fiksi, tetapi menurut ane, kita
masih dapat mengambil beberapa value dari film James Bond.
Cool and calm dalam menghadapi
musuh, itulah Bond, James Bond. Ketika dia menghadapi baku tembak dengan
teroris, dia tau dia akan menang. Bond dikenal selalu bisa meloloskan
diri dari keadaan terjepit dan itu membuatnya ditakuti musuh. Dan karena
sikap cool and calm-nya tersebut dia juga gampang mendapatkan
cewek-cewek cakep dengan gampang
Sebaik apapun strategy atau
rencana kita dalam hidup, apabila kita tidak se- “cool and calm” James
Bond, maka hidup kita akan banyak mengalami kegagalan (jadi, tetaplah
tenang mengahadapinya ).
Menjaga kestabilan psikologi
dalam kehidupan sehari-hari menjadi tes dari waktu ke waktu. Semua orang
dituntut untuk bisa tetap tenang dalam menghadapi fluktuasi yang
terjadi di kehidupannya.
Stay cool under pressure
Ketika
Bond harus meloncat diantara dua gedung tinggi, dia tau dia bisa
melakukannya. Tidak ada rasa ragu-ragu didalam keputusannya.
Dalam mengambil keputusan dalam
kehidupan sehari-hari, setiap orang harus mengesampingkan rasa ragu,
serakah dan rasa takut. Orang yang terlibat secara emosional dalam hidup
seringkali membuat suatu kesalahan yang fatal dan tidak perlu.
Seringkali kita menjadi tidak
disiplin setelah beberapa kali berhasil melakukan sesuatu, ataupun
terlalu cepat berganti-ganti strategi atau rencana setelah gagal dalam
satu hal. Salah satu kunci penting ialah mampu untuk mengatasi faktor
emosi yang terjadi dalam masalah dan tidak terjerumus didalamnya.
Know when to take a Break
Ketika
kita dalam posisi terpuruk atau sedang "down", pikirkanlah untuk
berhenti sejenak sebelum rasa takut dan kecewa mendominasi rencana yang
telah kita buat. Tidak semua hal yang kita lakukan bisa berjalan mulus
sesuai rencana, karena ada pepatah yang bilang "Manusia merencanakan,
Tuhan yang menentukan". Untuk itu, semua orang harus mampu menerima
kekalahan.
Kita bisa beristirahat beberapa
hari tanpa harus memikirkan masalah untuk membersihkan pikiran dan
“mengobati” rasa bersalah kita. Dengan tetap terus melakukan hal secara
membabi buta dalam "memperbaiki kesalahan" kita seringkali justru
menghasilkan "kesalahan" yang lebih besar, dan menghancurkan psikologi
kita.
Selalu ada hari esok, melalui pengembangan risk and reward ratio yang tepat, kita dapat “membayar” kesalahan yang kita buat.
Tulisan diatas saya ambil dari
salah satu Blog yang memberikan sebuah artikel psikologi tentang trading
online. Karena artikel tersebut bisa menjadi menjadi inspirasi jadi ane
edit supaya bisa kita implementasiin ke hidup juga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar