Memaksanya dengan segala cara agar dia mau menjadi kekasih Anda jelas bukan cara bijak. Jadi saat kasus semacam ini menimpa, apa yang sebaiknya Anda lakukan?
1. Yakinkan diri, benarkah Anda mencintainya dan yakin dialah jodoh Anda? Karena jika menginginkannya hanya untuk alasan nafsu, "menculiknya" dari suatu hubungan adalah perbuatan kotor.
2. Tak masalah untuk Anda jujur kepadanya, tapi jangan disampaikan dengan cara mengancam. Akui perasaan Anda, tetapi cobalah untuk menghindari kata-kata seperti, "Jika aku tidak bisa memiliki kamu, maka tidak ada seorang pun juga yang boleh memilikimu (sambil tertawa gila)".
3. Setelah bola berada di tangannya, beri dia waktu dan ruang untuk memutuskan apakah akan kembali ke pangkuan kekasihnya atau merajut cinta bersama Anda. Dan satu hal, Anda harus membiarkannya membuat keputusan sendiri. Jangan memakai cara-cara kotor seperti berbohong soal kekasihnya.
4. Jika "cinta sejati" Anda akhirnya kasihan pada Anda dan memutuskan untuk memberi Anda kesempatan, berikan dia waktu untuk beradaptasi dengan iklim hubungan yang baru. Jika dia benar-benar adalah "the One" bagi Anda, maka mereka pantas untuk ditunggu.
5. Dalam beberapa kasus, apa yang membuat dua orang terpisah adalah apa yang menarik mereka bersama-sama. Kendala ini memungkinkan Anda untuk berfantasi bagaimana memiliki hubungan yang sempurna (seperti cerita romansa Romeo dan Juliet, meski caranya tidak disarankan yakni dengan bunuh diri). Sekali kendala itu dihapus, realitas bisa berubah menjadi lebih baik. Namun ingat, berhati-hatilah pada apa yang Anda inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar