Minggu, 15 Januari 2012

Alasan Pria Lebih Suka SMS Ketimbang Menelepone

Banyak pria modern saat ini enggan menelepon kekasihnya dan lebih memilih mengirim pesan singkat, seperti SMS, BBM (Black Berry Messenger), YM (Yahoo Messenger) atau pesan teks online lainnya ketimbang menelepon. Bagi wanita, telepon dari seorang pria masih lebih dibutuhkan dibanding sekadar pesan singkat dari pria. Apa yang menjadi alasan pria lebih memilih melakukan pesan teks dibanding menelepon?

Tentu banyak wanita yang bertanya akan hal tersebut. Banyak pria modern saat ini yang ingin mengajak pergi kekasih atau wanita incarannya, mereka mengirim pesan teks yang singkat. Tentu bagi wanita cara tersebut kurang pantas dan wanita merasa kurang intim jika hanya berhubungan lewat pesan teks. 
Ada 5 ( lima ) alasan pria mengapa mereka lebih memilih mengirim pesan ketimbang melakukan panggilan telepon. 

1. Cepat dan Mudah
Bagi pria mengirim pesan teks seperti SMS, BBM atau YM lebih mudah. Jika si dia ingin mengajak Anda makan malam, waktu untuk menulis dan mengirim pesan lebih singkat dibanding melakukan panggilan telepon. Julie Spira, pendiri CyberDatingExpert.com setuju dengan hal itu. Ia mengatakan, pria modern saat ini lebih sibuk dan tidak punya banyak waktu untuk melakukan percakapan melalui telepon. 

Dengan mengirim pesan, mereka hanya membutuhkan waktu kurang dari satu menit. Selain itu mereka juga akan terhindar dari tekanan wanita dengan rencana-rencana dadakan lainnya. Jika mengirim pesan, pria tinggal duduk dan berpikir tentang isi pesan, tanpa harus diam beberapa saat untuk berpikir kata-kata selanjutnya. 

2. Meniru Wanita
Banyak pria yang beropini mengapa mereka lebih memilih mengirim pesan dibanding menelepon, karena mereka melihat wanita sering melakukannya. Dan Nainan, komedian dan aktor mengatakan, saat ini pria merasa hanya ada satu cara untuk mengajak wanita pergi yakni dengan mengirim pesan teks, karena dalam padangan mereka sepertinya tidak ada lagi orang yang mau menelepon. Jadi, jika wanita ingin pria tidak hanya mengirim pesan teks, wanita seharusnya memberi contoh. Cobalah mengangkat telepon dan menelepon sesekali dibanding harus mengirim pesan pada pria. 

3. Takut Ditolak
Sama seperti wanita, pria juga takut ditolak. Mereka juga akan merasa lebih malu karena telah membuat usaha dengan menelepon dan berbicara dengan wanitanya, tapi pada akhirnya ditolak. Menurut Dr. Zach Hill, dari AdultDatingHistory.com menelepon bisa membuat pria merasa diintimidasi oleh wanita. 

"Berpacaran bisa mengintimidasi mereka dan bersembunyi dari telepon. Saat Anda menelepon seseorang, Anda butuh waktu untuk berpikir kata-kata yang akan dilontarkan dan Anda harus berhati-hati bicara agar kalimat yang keluar terdengar baik. Anda mungkin akan berbicara terlalu pelan atau cepat, bahkan dapat melakukan percakapan yang salah yang malah terlihat bodoh," papar Dr. Zach Hill.

Jika dilihat dari kasus tersebut, itulah alasan banyak pria memilih untuk melakukan pesan teks dibanding menelepon. 

4. Dia Takut Menganggu Anda
Pria memilih untuk mengirim pesan teks karena mereka takut malah mengganggu Anda jika mereka menelepon. Untuk itu, jika Anda ingin dia terus menerus membalas BBM atau SMS Anda maka Anda bisa memintanya untuk menelepon dengan kalimat yang manis, seperti "Aku kangen suara kamu, telepon aku dong". Cara ini bisa membuat dia percaya diri untuk segera menelepon Anda.

5. Pria Berpikir Tidak Masalah Jika Berhubungan Hanya dengan Mengirim Pesan
Pesan teks sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap harinya dibanding menelepon. Menurut Dave Grossman dari situs CanoodleOnline.com pria merasa wanita tidak masalah jika mereka hanya menerima pesan teks tanpa ditelepon. 

"Dalam era 'pesan teks' saat ini, banyak orang yang berasumsi hal tersebut baik-baik saja dilakukan saat berpacaran," ujar Grossman.

Grossman juga menyatakan, Anda perlu waspada, karena akan sulit untuk mematahkan kebiasaan yang telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Grossman memberi saran, sebaiknya wanita perlu mencoba menggeser kebiasaan tersebut dengan menunjukkan kepada pria bahwa panggilan telepon menjadi lebih pribadi dibanding pesan teks.

Pesan Singkat Bisa Jadi Pemicu Konflik Cinta


Hampir semua pasangan kini berkomunikasi melalui antara lain berkirim pesan — SMS, BlackBerry Messenger, WhatsApp dan sebagainya. Tetapi di samping membuat hubungan lebih mesra, pesan singkat juga bisa jadi sumber konflik percintaan.

Penggunaan yang salah akan membuat teknologi yang bermanfaat ini malah membawa bencana. Hati-hati! 
  • Detektif dadakan
Ponsel pasangan yang tergeletak sering menggoda untuk diselidiki. Sasarannya, melihat SMS, aktivitas BBM, dan berbagai pesan masuk lainnya. Biasanya ini dilakukan tanpa sepengetahuan pemilik.

Jika menemukan sesuatu yang mencurigakan, konflik pun tak terhindarkan. Anda curiga dengan aktivitas pasangan, sementara pasangan pun tak kalah emosi karena ponselnya diperiksa tanpa izin. Sungguh sangat tidak perlu.

Daripada terus saling curiga, sebaiknya bangun komunikasi yang baik dengan pasangan. Ketika bertemu, tinggalkan ponsel masing-masing dan saling bertukar cerita tentang apa yang dilakukan hari ini. Membangun kepercayaan dengan dasar komunikasi yang sehat lebih baik daripada terus menggerogoti hubungan dengan rasa curiga dan cemburu yang berlebihan.  
  • Emosi dan ekspresi
Salah paham karena hilangnya elemen ekspresi atau emosi sering timbul. Emoticon atau beberapa kata yang menandakan Anda bercanda atau serius bisa membantu mengurangi masalah ini. Tak ada salahnya menambahkan emoticon senyum atau sedih untuk menegaskan maksud dari ucapan Anda agar salah paham bisa terhindarkan.

Begitu juga dengan kata-kata. Usahakan untuk tidak terlalu sering menggunakan singkatan jika tidak perlu. Tidak semua orang mengerti kalau 'X' merupakan pengganti 'nya' atau 'W' merupakan pengganti dari 'gue'. Begitu juga dengan singkatan seperti BRB, LOL, dan lainnya. Kenali siapa lawan bicara Anda sebelum mengirim pesan dengan kata-kata yang tidak umum. Jangan sampai terjadi salah pengertian hanya karena Anda cuek menggunakan bahasa singkat atau lupa menggunakan emoticon untuk menegaskan maksud pesan. 
  • Si penggoda
Ponsel dan Internet memudahkan kita berhubungan dengan banyak orang. Mulai dari teman lama ketika SD sampai teman baru yang dikenal hanya dari jejaring sosial. Terkadang komunikasi yang dilakukan lewat medium digital ini sering dianggap lebih santai. Saling menggoda atau flirting dianggap hal yang sah karena hanya dilakukan di dunia maya saja.

Namun pasangan Anda belum tentu sependapat. Perilaku Anda yang mudah menggoda teman di BBM atau jejaring sosial bisa jadi menimbulkan konflik baru. Tak ada salahnya membicarakan masalah ini dengan pasangan. Ketahui perasaannya dan usahakan untuk tidak menyakiti hatinya. Jangan hanya karena godaan sesaat Anda berisiko kehilangan hubungan yang telah dibangun dengan baik selama ini. Pilih baik-baik prioritas Anda.
  • Pemeran pengganti
Ponsel merupakan alat komunikasi, bukan pengganti Anda dalam komunikasi yang seharusnya dilakukan secara langsung. Pembicaraan untuk memutuskan hubungan cinta atau bahkan bercerai sebaiknya tidak dilakukan melalui pesan singkat. Label pengecut dan negatif sudah pasti menempel, jika Anda melakukan hal tersebut lewat SMS atau pesan singkat lainnya.

Hubungan cinta ada manis dan pahit. Jangan hanya senang menikmati manisnya dan menghindari pahitnya. Selesaikan baik-baik hubungan Anda lewat pembicaraan yang baik. Pasangan Anda juga berhak menerima penjelasan dan bertanya tentang keputusan Anda. Bagaimanapun Anda pernah melewati masa indah dengannya, sebaiknya akhiri juga hubungan Anda dengan baik.  
  • Si responsif
Terlalu cepat merespon pesan-pesan singkat di ponsel bisa jadi tidak baik untuk Anda. Pertama, kebiasaan tersebut akan sangat menggangu konsentrasi bekerja. Kedua, jika Anda dalam fase pendekatan, sebaiknya jangan terlalu mudah memberikan respon. Aturan lama dalam pendekatan tetap berlaku. Terlalu cepat merespon apa saja yang dia kirim membuat Anda terkesan hanya memikirkan dia dan tidak ada kehidupan lain. Buat pria, kadang-kadang hal tersebut membuat mereka kurang merasa tertantang.

Untuk hal-hal penting memang tak ada salahnya merespon dengan cepat. Tapi kalau Anda terus terfokus pada ponsel, pekerjaan yang lain bisa jadi terbengkalai. Jika sudah sampai di rumah, usahakan sempatkan waktu untuk berinteraksi dengan pasangan tanpa gangguan ponsel. Saat makan malam romantis atau momen khusus Anda berdua, sebaiknya lupakan sejenak ponsel agar ia tak merasa dinomorduakan. Kebiasaan cepat merespon pesan singkat tanpa memperhatikan waktu bisa menjadi sumber konflik potensial dalam hubungan.  Anda yang memiliki kontrol terhadap ponsel Anda, bukan sebaliknya.

Semoga bermanfaat....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...