Rabu, 04 April 2012

Bagaimana Sikap Orangtua Dalam Menangani Anak Autis

Sobat Blogger sekalian untuk kali ini Mr. Letterno ingin membahas tentang " Anak Autis " dimana seperti kita sekalian ketahui bersama disekitar kita akhir-akhir ini sering menemukan baik Saudara kita, Rekan kita, Rekanan kita bahkan sampai para pejabat yang ada disekitar kita tidak jarang yang mempunyai putra putrinya yang Autis dan tidak jarang dari mereka orang tua selalu mengeluhkesahkan keadaanya kepada kita walaupun itu hanya sekedar curhat saja atau bahkan itu merupakan un gkapan beban hidup yang mereka alami, Nah dalam postingan saya kali ini mencoba membahas tentang Sikap apa yang seharusnya di lakukan terhadap buah hatin ya yang mengalami hal ini.

a. Memahami keadaan anak apa adanya (positif-negatif, kelebihan dan
kekurangan). Langkah ini justru yang paling sulit dicapai orang tua
karena banyak diantara orangtua sulit atau enggan menangani sendiri
anaknya sehari-hari dirumah. Mereka mengandalkan bantuan pengasuh,
pembantu, saudara dan nenek-kakek dalam pengasuhan anak. Padahal
pengasuhan sehari-hari justru berdampak baik bagi hubungan
interpersonal antara anak dengan orang tuanya.
b. Memahami kebiasaan-kebiasaan anak.
c. Menyadari apa yang bisa dan belum bisa dilakukan anak.
d. Memahami penyebab perilaku buruk atau baik anak-anak.
e. Membentuk ikatan batin yang kuat yang akan diperlukan dalam
kehidupan dimasa depan.

Sikap orang tua saat bersama anak sangat menentukan. Bila
orang tua bersikap mengecam, mengkritik, mengeluh dan terus
mengulang-ulang pelajaran, anak cenderung bersikap menolak dan
“masuk” kembali kedunianya. Sikap orang tua yang positif, biasanya
membuat anak-anak lebih terbuka akan pengarahan dan lalu
berkembang ke arah yang lebih positif pula. Sebaliknya, sikap orang tua
yang menolak (langsung atau terselubung) biasanya menghasilkan
individu autis yang sulit untuk diarahkan, dididik dan dibina.
Mengupayakan alternatif penanganan sesuai kebutuhan anak.
Alternatif penanganan begitu banyak, orang tua yang tidak tahu harus
memberikan apa bagi anaknya. Peran dokter disini sangat penting
dalam membantu memberikan keterampilan kepada orang tua untuk
dapat menetapkan kebutuhan anak.

Ada beberapa ciri sikap ibu yang menerima anaknya yang didiagnosa
menyandang autis, yaitu:
Ciri – ciri ibu yang memiliki bentuk penerimaan positif:
a. Dapat menerima kenyataan bahwa anaknya autis.
b. Mengupayakan penyembuhan untuk anak autis yang disesuaikan
dengan kebutuhan.
c. Tidak merasa rendah diri dan bersikap terbuka terhadap orang lain
tentang kondisi anaknya.

Ciri – ciri ibu yang memiliki bentuk penerimaan negatif:
a. Tidak dapat menerima kenyataan bahwa anaknya autis.
b. Tidak melakukan upaya penyembuhan apapun terhadap keadaan
anaknya (cenderung bersikap acuh, bahkan tidak peduli).
c. Merasa rendah diri dan bersikap tertutup terhadap orang lain
tentang kondisi anaknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...