Rabu, 29 November 2017

VERSI LAIN DANAU TONDANO MINAHASA

Sobat Blogger...


Konon menurut informasi dari masyarakat sekitar....... Awalnya katanya sih... Dulu di daerah Tondano, Sulawesi Utara, seorang Tonaas (Penguasa) wilayah selatan bernama Maharimbow.








Sementara Tonaas wilayah Utara bernama Marimbow.  Kemudian mereka berdua saling menaruh hati dan bersepakat untuk menjadi sepasang suami-istri dan bertekat untuk mempersatukan kedua wilayah tersebut. Namun, mereka tidak menyadari bahwa mereka telah melanggar sumpah yang telah diikrarkan oleh kedua orang tua mereka masing-masing tatkala berkuasa dahulu .







Keesokkan harinya, tiba-tiba terjadi gempa dan gunung meletus yang begitu dasyat sehingga memusnakan daerah itu dengan bebatuan dan larva dan berubah bentuk menjadi suatu kubangan besar yang akhirnya menjadi danau yang kita kenal sekarang dengan nama danau Tondano. Gitu lho ceritanya ......nggak seru bukan ????



Sobat Blogger.,..
Kawasan ini juga memiliki beberapa obyek wisata yang terkenal seperti Resort Wisata Bukit Pinus dan Sumaru Endo Remboken. Dari tepian danau ini atau Toliang Oki, sobat bisa melewati puncak Bukit Lembean dan menikmati keindahan Laut Maluku yang ada di sebelah timur danau, tepatnya adalah daerah Tondano Pante Kecamatan Kombi, masuknua sih Kabupaten Minahasa. Danau Tondano dengan pesonanya yang sangat elok ,udaranya yang sangat segar di pagi hari dan kilauan cahaya fajar dari balik pegunungan menembus permukaan danau, menambah keindahan danau itu dengan perpaduan warna perak dan orange berkilau indah.






Refleksi Permukaan Danau Tondano yang sangat teduh dan menyejukkan menggambarkan kembali refleksi bukit dan langit berawan yang tipis di atasnya yang kadang hamparan itu berpendar dan terbelah oleh perahu-perahu para nelayan yang sedang menangkap ikan. Jalan-jalan yang menyusur pinggiran Danau ini mengantar ke sisi lain yang menambah keeksotisannya.









Ditambah lagi terdapat hamparan sawah menghijau, rumah kayu dengan arsitektur Eropa dengan cerobong asapnya yang menyembul. Sekeliling jalan yang berkelok terlihat dihiasi oleh pemandangan hutan tropis yang lebat dan menyejukkan, di mana penghujung jalan ini akan mengantarkan ke Pantai Kora Kora.



Menikmati keindahan sebuah danau hanya dari satu lokasi saja memang akan kurang memberikan kepuasan. Berkeliling sambil berjalan-jalan santai di tepian danau sangat mungkin bisa menjadi sebuah alternatif bagi Sobat sekalian. 

Karena di danau ini juga sering diadakan sebuah pesta nelayan. Dimana pesta ini biasanya dimeriahkan dengan munculnya banyak sekali perahu bolotu yang mempunyai corak warna-warni di tengah-tengah danau dan dalam pesta ini, ada berbagai macam kegiatan, seperti lomba perahu hias, lomba dayung, lomba tangkap ikan tanpa menggunakan alat, dan parade perahu bolotu  pokoknya seru deh....sayangnya itu katanya soalnya waktu M@s Letterno kesana kebetulan waktu dan keadaannya kurang tepat sehingga nggak sebegitu Wah sih hehehe.....








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...