Selasa, 10 Januari 2017

SEPEKAN BERSAMA KELUARGA DI PULAU DEWATA

Sobat Blogger.....
Tahu kah .... Menurut Informasi yang saya dapet bahwasannya Penduduk Bali kira-kira sejumlah 4 juta jiwa lebih, dengan mayoritas 84,5% menganut  agama Hindu. Agama lainnya adalah Buddha (0,5%), Islam(13,3%) ,Protestan dan  Katolik  (1,7%) . Agama Islam adalah agama minoritas terbesar di Bali dengan penganut kini mencapai 13,3% itu menurut informan saya lho....
Selain dari sektor pariwisata, penduduk Bali juga hidup dari pertanian dan perikanan, yang paling dikenal dunia dari pertanian di Bali ialah sistem Subak. Sebagian juga memilih menjadi seniman. Bahasa yang digunakan di Bali adalah bahasa Indonesia,  Bali dan  Inggris  khususnya bagi yang bekerja di sektor pariwisata.

Bahasa Bali dan bahasa Indonesia  adalah  bahasa  yang paling luas pemakaiannya di Bali dan sebagaimana penduduk Indonesia lainnya, sebagian besar masyarakat Bali adalah bilingual atau bahkan trilingual. Meskipun terdapat beberapa dialek dalam bahasa Bali, umumnya masyarakat Bali menggunakan sebentuk bahasa Bali pergaulan sebagai pilihan dalam berkomunikasi. Secara tradisi, penggunaan berbagai dialek bahasa Bali ditentukan berdasarkan sistem catur warna  dalam agama Hindu Dharma dan keanggotan klan (istilah Bali: sorohgotra); meskipun pelaksanaan tradisi tersebut cenderung berkurang. Namun di beberapa tempat di Bali ini selama disana banyak juga kami temukan sejumlah penduduk memakai bahasa Jawa nah klo bahasa sunda kayaknya sih nggak ada Sob....


Nah.....disana bahasa Inggris adalah bahasa ketiga (dan bahasa asing utama) bagi banyak masyarakat Bali yang dipengaruhi oleh kebutuhan yang besar dari industri pariwisata. Para karyawan yang bekerja pada pusat-pusat informasi wisatawan di Bali, sering kali juga memahami beberapa bahasa asing dengan kompetensi yang cukup memadai
Sobat Blogger....

Liburan ke Pulau Bali atau disebut juga Pulau Dewata bersama keluarga adalah pengalaman kami yang pertama kalinya dimana hal ini merupakan suatu " Pengalaman Perdana bagi Jagoanku Dhimas dan Cintaku Salsha naik pesawat terbang, sehingga menyebabkan rasa keinginan tahu mereka sangatlah besar , hal ini terlihat sejak pertamakali kami ( Saya M4s Letterno, Istri atau mantan pacar, Keponakanku Afra dan Jagoanku Dhimas serta Cintaku Salsha ) menginjakan  kaki di Bandara Husen Sastranegara Bandung Ee... mereka berdua selalu mengikuti kemana saya bergerak dan acap kali bertanya hal itu ini yang kami lakukan dari proses menunjukan Tiket saat masuk sampai proses Boarding yah,,,tentunya aku selalu jawab dengan senang hati hal ini bertujuan untuk pembelajaran bagi mereka serta utk wawasan tambahan tentunya.  .
Saat berangkat kebetulan kami sekeluarga terbang bersama Lion Air JT-960 Selasa,3 Januari 2017 dimana rencananya berangkat pukul 12.00 WIB dari Bandara Husain Sastranegara Bandung dan tiba diperkirakan di Bandara I Gusti  Ngurah Rai pada pukul 14,45 WITTA waktu Denpasar, Namun seperti biasanya yang terjadi sayup-sayup terdengar pengumuman bahwa Penerbangan ke Denpasar ditunda selama 1 jam dikarenakan harus menunggu Pesawat dari Surabaya yang kebetulan juga mengalami keterlambatan penerbangan.
Selama 2 jam dalam perjalanan aku perhatikan Salsha sangatlah senang dan menikmati perjalanan sampai-sampai nggak sempet untuk memejamkan matannya seakan-akan takut kehilangan momen selama diperjalanan ini.


  

Setibanya di Bandara " Ngurah Rai Denpasar Bali" kami dijemput oleh Bli Ida Bagus seniorku yang kerap tidur di rumah saat sama-sama sekolah di Bandung tahun 2019, Beliau sejak satu jam yang lalu sudah menunggu kedatangan kami dengan Mobil Fortuner Hitamnya, dan setelah rasa kangen kami terobati dan perut kamipun sudag keroncongan maka tanpa menunggu lama lagi kami langsung meninggalkan Bandara  untuk mencari makan dan kemudian menuju Kuta Station Hotel dan Spa   tempat kami menginap yang belokasi di sekitaran Pantai Kuta. oleh sebab itu karena mengingat kondisi kami semua masih sedikit lelah karena perjalanan selama dari bandung ke Denpasar maka untuk hari pertama kami hanya habiskan waktu untuk menikmati pergantian waktu hari itu hanya seputaran Pantai Kuta saja selain lokasinya sangat dekat dengan hotel dan juga mata kami sudah terlanjur jatuh cinta saat pandangan pertama begitu melihat deburan ombak Pantai Kuta yang sangat memukau hati..










Hari Kedua kami pergi ke Pantai Pandawa



Sob.... klo mendengar dari namanya " P A N D A W A " yang terlintas dibenak saya adalah 2 (dua) hai yaitu :
1. Cerita Perwayangan Jawa
2. CUANKI terkenal dan enak di Bandung ( CUANKI PANDAWA ) yang pabrik ada di Baros Cimahi.

Dan ternyata popularitas pantai Pandawa bisa dilihat dari begitu banyaknya wisatawan di Bali baik yang domistik maupun mancanegara meng-Upload foto-foto mereka di pantai yang terletak di Desa Kutuh ini. Sebelum menggunakan nama Pantai Pandawa atau belum dikelola secara resmi sebagai objek wisata, Pantai Pandawa sering disebut sebagai Secret Beach oleh wisatawan mancanegara dan disebut Pantai Kutuh oleh penduduk setempat maupun wisatawan Indonesia.


Pantai Pandawa memiliki panjang mencapai 1 kilometer yang dibatasi oleh tebing kapur yang tinggi, sehingga pemandangan dari atas tebing maupun dari bawah tebing akan terlihat sangat menawan. Pantai Pandawa juga saat ini cukup mulus selain  itu fasilitas wisata yang tersedia juga cukup lengkap.







Di Pandawa pantainya sangat bagus dimana Pasir putih tersebar diseluruh penjuru Pantai, walaupun terhitung masih baru dan masih dalam proses pembangunan terutama kami lihat saat itu pembuatan patung-patung para ksatria para Pandawa seperti Patung Yudistira, Bima / Werkudoro, Arjuna , sikembar Nakula - Sadewa dan juga terlihat patung Dewa Kresna serta Dewi Kunti.  Sob....perjalanan menuju ke pantai pandawa sangatlah indah dimana jalannya membelah bukit kapur dan dinamakan pantai pandawa mungkin karena daerahnya itu namanya pandawa kalau enggak karena di sana ada patung pandawa gitu pokoknya  pada saat melewati jalan yang kayak di kurung bukit kapur itu ada kayak tangga tinggi tempat wisata dan tempat berselfi ria .

Di pantai pandawa banyak pengunjung yang bermain dengan anjing, berselancar, dan naik perahu kecil ada juga yang main layang-layang tak ketinggalan pula ada orang menjual kelapa muda berikut menyewakan tenda tempat menaruh barang-barang dan sekaligus sebagai tempat berlindung dari sengatan teriknya matahari bagi para pengnjung yang tidak turun kepantai dan biaya sewa saat itu hanya Rp. 50.000 sampai bosan . Pemandangan disana sangatlah bagus dimana pantainya lebar dan panjang jika dilihat kanan kiri semua hamparan pasir pantai. Kami disana cukup lama menikmati wisata pantai tersebut terutama si kecil Salsha yang sejak pertama tiba langsung berbasah-basahan ria dan enggan beranjak dari air. 
Sebelum pulang kami sempatkan untuk berphoto ria dan berselfi ria terutama dengan Jagoanku Dhimas yang nggak mau melewatkan momen tersebut dengan  berselfi menggunakan GO Pronya yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari.

Setelah puas bermain air dan menikmati suasana Pantai Pandawa maka selanjutnya kami sepakat untuk memanfaatkan sisa waktu beberapa jam untuk mengunjungi Obyek Wisata GWK ( Garuda Wisnu Kencana ) yang konon salah satu icon kebanggaan Pulau Dewata ....




 



 









Garuda Wisnu Kencana


Sobat Brogger....
Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana, disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, Bali. Patung Garuda Wisnu Kencana sendiri adalah patung perunggu berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya Garuda, atau Jatayu setinggi 120 meter.

Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut. Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.





Disana terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.


Hari Ketiga : Monkey Forest UBUD


Monkey Forest Sanctuary Ubud adalah objek wisata cagar alam (hutan) yang menjadi tempat berkumpulnya sekitar 650 ekor monyet dengan jenis kera ekor panjang (Macaca fascicularis) yang berlokasi di Ubud. 
Bagi sobat Bloger...yang akan berlibur ke Bali dan ingin mengurangi rasa penat, tempat ini menjadi alternatif karena didalam kawasan suasananya tenang dan sejuk. Hutan ini terdiri dari kira-kira sepersepuluh dari satu kilometer persegi (sekitar 12.5 hektar) lahan dan memiliki sedikitnya 186 jenis pohon. 
Sobat Blogger....... Di dalam Ubud Monkey Forest terdapat Pura Dalem Agung Padangtegal serta Pura Madia Mandala, di mana terdapat sebuah kolam suci dan candi lainnya yang digunakan untuk upacara kremasi.
Waktu terbaik berkunjung kesini adalah jam 2 sore wita karena monyet-monyet disini biasanya sudah kenyang jadinya tidak terlalu agresif dan nakal
Selain menikmati wajah lugu para monyet,kita juga bisa jumpai Open stage, Main Temple, Dragon Stair, Center Point, Exhibition Hall, Holly Pool, Tree Adoption, Entrance to Holy Spring, Holy Spring temple, Deer Stable, dan Rumah Kompos.




Di dalamnya terdapat 3 Pura disebut Pura Dalem Agung Padangtegal (main temple), Pura Prajapati (Cremation tempel) dan Pura Beji (The Holy Spring temple) Semua Pura ditutup untuk umum , hanya untuk yang berniat sembahyang dan harus mengenakan pakaian adat Bali.
               






          
Tips Untuk Kamu Sobat Bloger....
Ketika kamu berada di Monkey Forest Ubud, tetaplah berada di jalan, jangan sampai bepergian karena suatu alasan: karena mungkin monyet-monyet disini merasa bahwa Anda mencoba untuk menyerang rumah mereka.

Perlakukan monyet dengan sopan. Jangan memberi mereka makan kecuali Anda ditemani oleh pemandu yang mengawasi Anda. Dan ingat juga bahwa mereka makhluk yang ingin tahu, Jadi jaga barang bawaan Anda. Jika mereka “meminjam” salah satu item Anda, mintalah bantuan pemandu untuk memintanya kembali.
Hari Keempat : Tanah Lot

Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam.

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut Danghyang Nirartha.


 Hari Ke 5 : Pantai Tanjung Banoa



Tanjung Benoa merupakan salah satu tempat wisata diBali yang terkenal dan tempat ini juga merupakan surga wahana air seperti banana boat ,scuba diving, rolling donut, seawalker, flying fish,snorkeling dll. Selain itu terdapat pelayaran menuju pulau penyu dimana disana terdapat penangkaran penyu san ular, jalak bali dan lain sebagainya, sehingga tidaksalah klo Tanjung Benua dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali.


Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati (tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh), wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00 hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari, sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu, di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam”






PULAU PENYU

Sobat Bloggor....
Disaat kami sampai di lokasi pantai Tanjung Benoa, salah satu Paket yang disediakan kami diajak ke tengah laut sejauh 300 – 500 meter, dengan menaiki perahu motor yang dibawahnya terdapat kaca bening. Dari Glass Bottom Boat, kita dapat menikmati indahnya terumbu karang dan berbagai ikan hias tanpa harus menyelam. kitapun dapat memberi makan ikan dari atas perahu, kurang lebih selama 15 menit lamanya.
Kemudian perjalanan paket wisata pulau penyu Bali dilanjutkan menuju ke tempat penangkaran penyu hijau. Waktu yang di perlukan untuk sampai ke lokasi penangkaran penyu menggunakan Glass Bottom Boat kurang lebih 15 menit juga.
Dalam perjalanan, kami dapat menikmati pemandangan indah pantai Tanjung Benoa dari Glass Bottom Boat. Akan terlihat kapal-kapal yang sedang bongkar muat, dan pesawat terbang yang lepas landas dari bandara Ngurah Rai. Dari kejauhan juga nampak kawasan hotel di wilayah Tanjung Benoa.

                           

Sesampainya di pulau penyu Bali, pengemudi perahu Glass Bottom Boat akan membantu akita turun dari perahu. Kemudian kami memasuki gerbang pintu masuk penangkaran penyu hijau di Tanjung Benoa dan disambut ramah oleh petugas yang ada disana selain diajak Photo sambil memegang Penyu hidup (walaupun mahal juga sih... kita harus bayar Rp. 150.000 utk sekali photo ) dan kamipun diajak berkeliling utuk melihat-lihat binatang lain disana seperti Ular, Kelelawar, Burung serta binatang lain dan disanapun menjual berbagai souvenir walaupun harganya rata-rata haega BULE sih bukan harga PAKLE wkwkwkwkw.....

Fakta Unik bule di Bali: ( Kata Salsha sich.... )
            *  Nggak punya malu: jalan-jalan di pantai pake bikini (anti pake BH utk yg CWnya)
            * Penampilan seenaknya bahkan Ada yang jadi gembel di Bali : kebanyakan turis dari Australia
           (bondo nekat)  alias lusuh atau kucel and the kumel
         * Tidak bisa menyesuaikan tempat : pinggir pantai kalau malam ada yang begitu... tu....(sensor.com) 
           *  Minum Bir sambil berjalan alias jalan-jalan sambil nyekek botol...
           *  Selalu cari hotel mahal : ada yang kayak fakta nomer 2 karena kehabisan uang  
* Cari makan yang enak : kayak cerita di atas di pinggir laut kan ada restoran mahal banyak bule kesana tapi sekarang mulai ada yang cari tempat makan yang enaknya aja kayak yang kami beli itu. Ditempat pasar ikan terus tinggal dibakar (ada tempat yang bakar ikannya dipasarnya) kan disana enak murah meriah, halal, enak, semua ada, dan yang terpenting  menyenangkan.
           *     Kemana-mana selalu jalan kaki padahal sambil gembol tas guede...….
           *  Liat rokok langsung beli : karena di luar negeri rokok biasanya mahal banget.
           *  Diganggu marah tapi kalau ganggu tidak mau di marahin, 
* Selalu Bilang kalau orang Indonesia ramah, saling bantu membantu, padahal justru mereka yang selalu menyapa/tersenyum duluan klo berpapasan dengan kita orang Indonesia tapi justru klo berpapasan dengan sesama Bule ..... nggak saling menyapa bahkan senyumpun tidak.








































































































Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...