Minggu, 01 Juni 2014

Motorik Kasar dan Motorik Halus pada Sikecil

Perbedaan antara motorik kasar dengan motorik halus

Pastinya kita sering mendengar kedua istilah di atas. Kemampuan motorik kasar dan halus. Apa sih sebenarnya kedua kemampuan tersebut? Kemampuan motorik secara sederhana bisa dijelaskan sebagai sebuah tindakan yang menuntut anak terutama pada bayi untuk menggunakan otot-ototnya.

Kemampuan motorik kasar adalah berbagai gerakan besar yang dibuat oleh anak menggunakan tangan, kaki, atau seluruh tubuhnya. Contohnya merangkak, berlari, melompat.


Kemampuan motorik halus adalah berbagai gerakan kecil yang dibuat oleh anak menggunakan bagian-bagian tubuh yang lebih kecil. Contohnya mengambil benda menggunakan jari telunjuk dan jempol, memegang benda kecil dan memukulkannya ke benda kecil lain, membenamkan jari-jari kaki ke dalam pasir, mencium dan merasakan sesuatu menggunakan bibir dan lidahnya.

Perkembangan Kemampuan Motorik pada Anak
Untuk lebih mudah dimengerti, perkembangan anak yang baru lahir dimulai dari otaknya. Otak sikecil  yang masih baru lahir tentu saja belum mampu mengendalikan gerakan-gerakan yang rumit. Jadi, perkembangan anak itu bermula dari otaknya, lalu turun terus ke bagian bawah tubuhnya. Itulah sebabnya, perkembangan awal bayi dimulai dari kemampuannya mengendalikan wajahnya, termasuk mulut, bibir, serta lidahnya. Setelah itu si kecil akan belajar mengendalikan lehernya, baru pundaknya, lalu terus turun ke daerah punggung. Kemudian ia akan belajar mengendalikan lengannya, kemudian telapak tangan, baru kemudian jari-jemari mungilnya.

Motorik Kasar Lebih Dulu
Untuk setiap area tubuhnya, Pada anak akan terlebih dulu mengembangkan kemampuan motorik kasarnya, baru kemudian motorik halus. Untuk daerah tangan, sikecil akan terlebih dulu mampu mengendalikan kedua tangannya untuk bertepuk tangan (motorik kasar), baru setelah ia menguasainya ia akan bisa memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan lainnya (motorik halus). Nantinya, setelah kedua kemampuan motoriknya berkembang dengan baik - hingga usia sekitar 3 tahun- baru ia mampu melakukan banyak hal sendiri, tanpa bantuan orang lain. Sebagai contoh, ketika si kecil nantinya berusia sekitar 16-18 bulan, secara umum dia sudah bisa menggunakan mainan memilah bentuk . Kemampuan motorik kasarnya sudah bisa membantunya untuk duduk dengan seimbang, serta memegang berbagai kepingan bentuk. Kemampuan motorik halusnya membantunya untuk memutar-mutar serta membalikkan setiap kepingan, lalu memasukkannya ke dalam lubang yang bentuknya sesuai.

Membantu Meningkatkan Kemampuan Motorik pada Sikecil
Anda dapat membantu meningkatkan kemampuan motorik buah hati Anda dengan melakukan berbagai aktifitas dan permainan yang sedikit menantang untuknya.

Usia 3-4 Bulan
Anak pada usia ini normalnya masih terus dalam posisi berbaring. Namun pada rentang usia ini, sebenarnya ada satu perkembangan monumental dalam diri si kecil, yaitu koordinasi tangan dan mata yang mulai terbentuk. Dia mulai menyukai mainan tertentu, dan sebagai buktinya dia akan berusaha meraih dan mengambilnya. Namun karena kemampuan menggenggamnya belum baik, kebanyakan mainan yang berhasil ia raih biasanya malah dipukul-pukul, hehehe.. lucu ya?

Jika Anda meletakkan sesuatu di telapak tangannya, seperti mainan genggam misalnya, mungkin ia bisa menggenggamnya sebentar sebelum akhirnya terjatuh lagi. Salah satu sarana yang menyenangkan sekaligus baik untuk mengembangkan kemampuan motorik untuk anak usia ini adalah yang dikenal dengan Baby Gym, yaitu semacam matras empuk dengan warna mencolok, dengan beberapa mainan tergantung di atas kepala bayi. Karena si kecil masih dalam posisi berbaring, berbagai mainan warna-warni yang tergantung di atas kepalanya akan merangsangnya untuk meraih, memegang dan bermain dengannya.

Usia 4-8 Bulan
Si kecil mulai menarik mainan ke arahnya, dan sudah mulai belajar memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya. Kebiasaan unik lainnya adalah memasukkan setiap yang dipegangnya ke mulutnya! Di satu sisi ini merupakan perkembangan yang menyenangkan, tetapi di sisi lain, ini merupakan tanda bahwa rumah Anda harus diamankan dari berbagai benda kecil yang bisa membahayakan si kecil.

Untuk mengembangkan kemampuan motoriknya, Anda bisa meletakkan sebuah benda atau mainan yang menarik di hadapan si kecil, namun cukup jauh jaraknya, sehingga ia akan berusaha untuk mengambilnya. Ini bisa Anda lakukan jika si kecil sudah bisa duduk tegak tanpa bantuan. Perhatikan bagaimana ia mengatur keseimbangan tubuhnya.

Latih ia untuk mengambil kacang, atau benda kecil lainnya. Rangsang ia untuk memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya. Salah satu permainan yang sangat menarik dan ‘menantang’ untuknya adalah permainan kawat dan manik. Si kecil akan berusaha untuk memegang manik kayu dengan jari-jarinya, kemudian menggesernya mengikuti alur kawat…

Usia 9-12 Bulan
Ia akan semakin mahir dalam memegang benda-benda kecil serta mengendalikannya. Ia akan mengambil
mainannya kemudian menjatuhkannya untuk Anda ambil (lumayan untuk olahraga Anda juga), ia akan mencoba menyuap sendiri (walaupun masih sering salah target).
Teruslah merangsang perkembangan motorik kasar dan halus buah hati Anda, namun jangan memberikan yang terlalu berat atau sulit sehingga ia merasa putus asa. Sebaiknya tingkat kesulitan permainan/aktifitas Anda tambah sedikit demi sedikit namun berketerusan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...