Jumat, 03 Januari 2014

SEKILAS TENTANG ILMU PERTAHANAN

Sobat Blogger......
Secara ontologi ilmu juga dapat didekati dengan apa yang menjadi obyek kajian. Defense science adalah ilmu yang obyeknya state behavior dan kebutuhan against of threat yang bersifat militer maupun non militer.
Dalam konsep keamanan komprehensif Hasnan A. Habib (1993:313), memberikan dimensi keamanan yang meliputi militer, dan non militer. Dimana lahir dari orientasi setiap negara dalam menghadapi ancaman yang datang, seperti Jepang dengan konsep keamanan outward-looking, Indonesia dengan Ketahanan Nasional, dan Malaysia dengan Keamanan Komprehensif.







Berkaitan dengan ketahanan (defense), the Australian National University (ANU) sebagai pusat studi Strategic and Defence memberikan definisi tentang defense science sebagai “...an academic discipline is broadly conceived to encompass all issues - both domestic and strategic - that affect Australia's defence and national security interests”. (Jan Drobik:ADC, Monograph Series no.3)

Definisi yang sama juga diberikan oleh Indian Defence, dengan memberikan batasan sebagai “Defence studies also known by various names like Defence and strategic studies, Military science, War and National security studies, War and strategic studies in the world. Defence studies promotes the development of military education and creation of awareness about national security among civilians”. (www.indiandefense.com, 2005)

Materi studi pertahanan yang dipelajari-pun sangat beragam dan multidisiplin. Sebagai contoh di ANU materi yang diberikan termasuk: “... military, political, economic, environmental, scientific and technological aspects of strategic developments”.


Lebih lanjut ANU menyatakan bahwa: “Strategy, for the purpose of the Centre, is defined in the broadest sense of embracing not only the control and application of military force, but also the peaceful settlement of disputes which could cause violence”.

Sedangkan di Indian Defence diberikan materi-nya sebagai “... subject naturally touches on important questions of International law, Economy, International relations, Science and Technology, Area studies, Nuclear policies, Thinkers of war etc”.

Kompleksnya spektrum ancaman mendesak perlunya dibangun sebuah defense system yang modern. Sebuah bangunan ketahanan yang modern tentunya di topang oleh sumberdaya yang banyak yang handal, baik sumberdaya manusia, sumber dana, peralatan yang memadai, dan standar prosedur kerja yang baik dan teruji. Serta tak kalah pentingnya adalah kemauan (will) dari segenap komponen negara. Oleh karena itu hadirnya Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan/Indonsian Defense University) sebagai salah satu universitas yang secara khusus mencetak ahli pertahanan yang handal sangat diperlukan.
Namun demikian perlu kiranya ilmu pertahanan menjadi kulster ilmu yang dapat diajarkan di setiap universitas. Kodifikasi Unesco hanya memuat tentang military science and technology dan tidak secara spesifik memuat Defense Science. Begitu juga Kemdiknas, tidak mencantumkan ilmu pertahanan sebagai program studi perguruan tinggi. Inilah yang perlu kita upayakan bersama, Program Studi Ilmu Pertahanan dalam nomenklatur Dirjen Pendidikan Tinggi agar setiap universitas dapat mengajarkannya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...