Senin, 25 Juni 2012

Menghadapi Anggota yang mengalami " Burn Out "



Di mata Anda sebagai seorang pemimpin, performa atau kinerja dan prestasi atau pencapaian target anggota tim adalah beberapa hal penting yang harus mendapat perhatian besar. Setiap perubahan dalam hal ini, baik peningkatan maupun penurunan dalam segala hal, terutama yang mempengaruhi kerja tim akan jadi jadi perhatian Anda. Terlebih lagi kriteria pemimpin yang baik seringkali dilihat dari kesuksesannya memimpin timnya untuk meraih target dan mempertahankan kinerja dan performa.
Pernahkah Anda mendapati anggota  Anda yang selama ini selalu menunjukkan performa dan kinerja yang super perlahan-lahan kehilangan gairah dan semangatnya dalam bekerja? Target yang Anda berikan seringkali tidak bisa dicapai, semangat terlihat ‘kedodoran’, bahkan mulai menunjukkan gejala stress. Seolah-olah tanggung jawabnya selama ini adalah beban berat yang dikerjakan tanpa passion sama sekali. Jika dibiarkan berkepanjangan, gejala yang dialami seorang anggota bukan tidak mungkin menular ke anggota yang lainnya.
Apa yang harus Anda lakukan jika Anggota Anda mulai terlihat mengalami keletihan, mental, maupun fisik, burn out hingga akhirnya mempengaruhi performanya?
  1. Batasi jam lembur.
    Jika tidak ada keperluan yang sangat mendesak jangan biarkan anggota Anda lembur lebih dari 1 jam sehari. Atur pembagian kerja secara sistematis agar mereka bisa memanfatkan jam kerja dengan efisien. Menghindari lembur selain menghemat pengeluaran kantor juga bisa ‘menyelamatkan’ kesehatan anggota. Tentu saja Anda membutuhkan anggota bersemangat tinggi dalam bekerja dan hal itu bisa didapatkan dengan memastikan bahwa mereka memiliki cukup waktu untuk untuk mengistirahatkan badan dan pikiran agar siap menghadapi tantangan tugas mereka.
  2. Analisa.
    Sambil ‘membatasi’ lembur agar mereka bisa memaksimalkan jam istirahat, lakukan observasi terhadap tugas rutin dan tanggung jawab karyawan tersebut. Review progress report pekerjaannya dan perhatikan di bagian mana yang memakan waktu dan tenaga terlalu banyak. Pikirkan kemungkinan untuk mengubah SOP atau mulai mendelegasikan sebagian tugas kepada anggota lain.
  3. Temui dan bicara dari hati ke hati.
    Dengan bijaksana, layaknya pemimpin yang mengayomi anak buahnya, sampaikan bahwa Anda telah memperhatikan penurunan produktifitas dan performanya akhir-akhir ini. Dalam pertemuan ini cobalah untuk menciptakan suasana yang mendukung agar karyawan tersebut bersedia untuk menceritakan masalah yang dihadapinya, atau hal-hal yang membuatnya merasa bahwa pekerjaannya telah jadi hal membebani mental dan fisik. Cari tahu pula hal yang bisa menjadi motivator untuk membangkitkan semangatnya. Jika motivatornya adalah hal sederhana yang bisa dipenuhi dengan cepat seperti pindah lokasi duduk, atau perubahan tanggung jawab, maka penuhilah demi produktifitas dan kinerja tim.
  4. Rotasi tanggung jawab.
    Pekerjaan yang monoton bisa menyebabkan kelelahan mental dan fisik. Rotasi karyawan Anda agar mereka terhindar dari kebosanan dan selalu mendapatkan tantangan baru dan belajar. Tentunya selama adaptasi hal tersebut tidak memakan waktu lama sehingga mempengaruhi produktifitas.
  5. Encourage mereka untuk cuti.
    Walaupun Anda memang menginginkan pegawai yang produktif sepanjang tahun, namun cuti adalah hak mereka. Rehat sejenak membantu mengembalikan kesegaran pikiran dan tubuh. Daripada cuti sekaligus seminggu, dorong mereka untuk mengambil istirahat lebih sering namun dalam waktu yang singkat.
  6. Cari bantuan sementara.
    Jika hal ini terjadi saat kantor sedang menyelenggarakan acara besar atau acara rutin, tak ada salahnya untuk memekerjakan karyawan paruh waktu. Dengan demikian kewajiban rutin karyawan tetap tidak terabaikan dan mereka terhindar dari burn out.
  7. Beri kelonggaran sedikit.
    Izinkan mereka untuk melakukan hal yang memberikan kenyamanan untuk bekerja. Seperti memakai pakaian casual seminggu sehari di hari yang sudah ditetapkan, membolehkan mendengarkan musik selama tidak mengganggu rekan yang lain dan lain sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...