Minggu, 14 Agustus 2011

Tips Menyambut Ramadhan for Extra Money

 Berbagai cara dan tradisi yang dilakukan umat Islam dalam menyambut bulan ramadhan  yang penuh berkah ini. Ada yang melakukannya dengan amalan personal seperti berpuasa, bersedekah, bertaubat, meningatkan silaturrahmi dan memperdalam diri dengan ilmu agama khususnya yang berkairan dengan ibadah puasa. Ada juga yang mempersiapkannya dengan aktifitas publik seperti menghias masjid, mengadakan pengajian Ramadhan, pesantren kilat, kajian literatur agama atau ceramah agama.
Tips Menyambut Ramadhan for Extra MoneyYang jelas mempersiapkan diri dan tips menyambut Ramadhan dengan baik-baik adalah amalan yang sangat mulia. Para ulama sholeh terdahulu senantiasa mengkonsentrasikan diri menyambut Ramadhan dengan penuh keseriusan.


Rasulullah s.a.w. pernah berpesan kepada umatnya :”Akan segera datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh keberkahan. Allah s.w.t. bersama kalian pada bulan itu, maka diturunkanlah rahmat, diampuni dosa-dosa dan dikabulkan do’a dan permintaan. Allah melihat kalian berlomba-lomba dalam kebaikan, lalu diikutkan bersama kalian malaikat-malaikat. Maka tunjukkanlah kepada Allah kebaikan diri kalian, sesungguhnya orang yang rugi adalah mereka yang tidak mendapatkan rahmat Allah”.

“Wahai manusia, telah datang kepadamu bulan yang diberkati, di dalamnya terdapat malam lebih baik dari seribu bulan. Allah mewajibkan puasa, menjadikan sholat malam sebagai ibadah sunnah, barang siapa melakukan kebajikan dalam satu perkara baik, maka ia seperti telah menjalankan kewajiban pada perkara lainnya, barang siapa melakukan satu kewajiban maka (pahalanya) seperti menjalankan 70 kewajiban. Itu merupakan bulan kesabaran, orang sabar berpahala sorga. Itu bulan tuntunan, pada bulan itu rizqi seorang mukmin ditambahkan. Barangsiapa memberi makan orang puasa, maka pahalanya sama dengan memerdekakan seorang budak dan menghapuskan dosa-dosanya.

Rasulullah s.a.w. ditanyai:” Wahai Rasulullah, tidak semua kita mempunyai sesuatu untuk memberi makan orang puasa”. Beliau menjawab:”Allah memberi pahala ini kepada orang yang memberi buka puasa walaupun hanya seteguk susu, atau sebutir kurma atau seteguk air, barang siapa memberi makan hingga kenyang kepada orang yang berpuasa maka ia berhak mendapatkan ampunan atas dosa-dosanya, dan Allah akan memberinya minuman dari telagaku dengan minuman yang olehnya ia tidak akan merasa haus hingga memasuki sorga, dan ia mendapatkan pahala seperti orang puasa tadi tanpa kurang sedikitpun. Itu bulan yang awalnya rahmat, tengahnya maghfirah (ampunan) dan akhirnya diselamatkan dari neraka. Barang siapa meringankan beban budaknya pada bulan ini, maka Allah akan menyelamatkannya dari neraka. (Sahih Ibnu Huzaimah)

Dalam al-Quran juga ditegaskan : “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu dari ketakwaan hati.”
Berikut ini adalah Tips menyambut ramadhan dan sebagian sikap-sikap terpuji yang dilakukan para ulama sholeh terdahulu dalam menyambut bulan suci Ramadhan:

1. Dengan kegembiraan dan kebahagiaan.
Mereka selalu berharap datangnya Ramadhan dan ingin segera menyambutnya dengan kegembiraan dan kebahagiaan. Yahya bin Abi Katsir meriwayatkan bahwa orang-orang salaf terdahulu selalu mengucapkan doa:”Ya Allah sampaikanlah aku dengan selamat ke Ramadhan, selamatkan Ramadhan untukku dan selamatkan aku hingga selesai Ramadhan”. Sampai kepada Ramadhan adalah kebahagiaan yang luar biasa bagi mereka, karena pada bulan itu mereka bisa mendapatkan nikmat dan karunia Allah yang tidak terkira.

2. Dengan pengetahuan yang dalam.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Ibadah puasa mempunyai ketentuan dan aturan yang harus dipenuhi agar sah dan sempurna. Sesuatu yang menjadi prasyarat suatu ibadah wajib, maka wajib memenuhinya dan wajib mempelajarinya. Ilmu tentang ketentuan puasa atau yang sering disebut dengan fikih puasa merupakan hal yang wajib dipelajari oleh setiap muslim, minimal tentang hal-hal yang menjadi sah dan tidaknya puasa.

3. Dengan doa
Bulan Ramadhan selain merupakan bulan karunia dan kenikmatan beribadah, juga merupakan bulan tantangan. Tantangan menahan nafsu untuk perbuatan jahat, tantangan untuk menggapai kemuliaan malam lailatul qadar dan tantangan-tantangan lainnya. Keterbatasan manusia mengharuskannya untuk selalu berdo’a agar optimis melalui bulan Ramadhan.

4. Dengan tekad dan planning yang matang untuk mengisi Ramadhan
Niat dan azam adalah bahasa lain dari planning. Orang-orang soleh terdahulu selalu merencanakan pengisian bulan Ramadhan dengan cermat dan optimis. Berapa kali dia akanmengkhatamkan membaca al-Quran, berapa kali sholat malam, berapa akan bersedekah dan membari makan orang berpuasa, berapa kali kita menghadiri pengajian dan membaca buku agama. Itulah planning yang benar mengisi Ramadhan, bukan hanya sekedar memplaning menu makan dan pakaian kita untuk Ramadhan. Begitu juga selama Ramadhan kita bertekad untuk bisa meraih taubatun-nasuuha, tobat yang meluruskan.

5. Siapkan Fisik dan Materi
Hal yang juga penting untuk kita persiapkan dalam menyongsong bulan Ramadhan adalah mempersiapkan fisik dan finansial kita. Puasa Ramadhan merupakan ibadah fisik yang memerlukan tenaga dan kondisi badan yang fit dan sehat wal afiat. Siang hari kita harus meninggalkan makan dan minum padahal juga harus melakukan pekerjaan rutin kita sehari-hari. Malam hari kita melakukan sholat tarawih, sholat malam dan ibadah lainnya dan menjelang Subuh kita juga harus bangun untuk bersahur. Itu semuanya memerlukan tenaga dan jerih payah.

Singkatnya, fadlilah dan keutamaan Ramadhan secara sempurna tidak akan mudah kita dapatkan kalau kondisi fisik kita tidak sempurna dan fit. Untuk itu, menjelang Ramadhan kita harus siapkan fisik kita baik-baik agar pada saat Ramadhan datang nanti, kita siap secara fisik, sehat badan dan rohani. Menjaga kesehatan adalah bagian dari ajaran agama. Oleh karena itu berulang kali Rasulullah s.a.w. mengingatkan umatnya agar meminta kesehatan kepada Allah dan menjaganya supaya tidak merugi, karena kesehatan adalah salah satu modal terpenting kita untuk bisa beribadah. Orang yang merugi adalah yang tidak menggunakan kesehatannya untuk kebaikan dan yang lebih rugi lagi tidak menjaga kesehatannya. Rasullah s.a.w. bersabda dalam hadist sahih riwayat Tirmidzi “Dua nikmat Allah yang di situ banyak orang merugi, yaitu nikmat kesehatan dan waktu luang” . Ya karena banyak orang menyia-nyiakan kesehatan dan waktu luangnya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

Kalau prasyarat kesehatan sudah kita penuhi, namun tetap diuji dengan sakit, maka janganlah berkecil hati karena niat kita untuk berbuat baik telah didengar oleh Allah. Alam sebuah hadist riwayat Bukhari Muslim Rasulullah s.a.w. bersabda:”Apabila seorang hamba sakit atau bepergian, maka Allah menulis untuknya pahala seperti yang ia lakukan saat sehat dan di rumah”

Kemudian yang harus kita perhatikan menyongsong bulan Ramadhan adalah persiapan finansial kita. Bukan untuk membeli kebutuhan berbuka dan sahur yang mewah dan mahal. Tapi untuk menopang ibadah sedekah dan infak kita.

Bulan Ramadhan adalah sedekah, bulan infak dan bulan menolong saudara kita yang miskin dan kekurangan. Bulan Raamdhan adalah bulan membantu saudara kita yang membutuhkan. Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, dari Ibnu Abbas:”Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, tapi beliau lebih dermawan pada bulan Ramadhan saat beliau kedatangan Jibril. Saat itu kedermawaan Rasulullah seperti angin yang berhembus” . Artinya beliau memberikan apa saja untuk sedekah seakan seperti angin yang tidak peduli hambatan, terus berhembus.

Beliau juga mengatakan:”Barang siapa memberi buka puasa kepada orang yang berpuasa, maka kepadanya diberikan pahala sama dengan orang yang berpuasa dengan tanpa berkurang sedikitpun”. Terakhir, Rasulullah s.a.w. bersabda:”Sesungguhnya di dalam sorga terdapat satu kamar yang luarnya kelihatan dari dalamnya dan dalamnya kelihatan dari luarnya”. Sahabat bertanya:”Untuk siapa itu wahai Rasulullah? “Untuk orang yang membaguskan perkataan, memberi makan, melestarikan puasa dan sholat malam pada saat orang-orang terlelap tidur”.
Ustadz Muhammad Niam.
Tips menyambut bulan ramadhan ini kita bisa lebih tau dalam menyikapi datangnya bulan ramadhan ini. amien

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...