Minggu, 29 Mei 2011

Radiasi Ponsel Penyebab Anak Hiperaktif

Bagi Anda yang tengah mengandung, sebaiknya kurangi pemakaian ponsel. Hal tersebut dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif.

Sebuah penelitian dilakukan oleh peneliti di Universitas California, Amerika Serikat (UCLA) terhadap 13.000 anak di usia sekolah. Dalam penelitian tersebut terbukti bahwa anak yang lahir dari ibu yang sering memakai ponsel saat kehamilannya memiliki gangguan perilaku seperti hiperaktif dan sulit mengontrol emosinya. Selain itu anak-anak tersebut juga memiliki kesulitan dalam bersosialisasi dengan temannya.

Dari penelitian itu ditemukan 54 persen dari anak-anak tersebut lahir dari ibu yang sering menggunakan ponsel saat kehamilannya.

80 persen dari anak-anak tadi menderita gangguan perilaku. 25 persen dari mereka memiliki kesulitan dalam mengontrol emosinya. 34 persen dari mereka memiliki kesulitan bersosialisasi dan 35 persen dari anak-anak itu hiperaktif.

Hal tersebut disebabkan oleh radiasi dari ponsel yang dapat menyebabkan gangguan dalam pertumbuhan biologis janin saat di dalam kandungan. Untuk itu disarankan untuk para ibu hamil untuk mengurangi frekuensinya memakai ponsel.

SULIT TIDUR JUGA BISA MEMBUAT ANAK HIPERAKTIF
Banyak anak yang memiliki masalah dengan tidurnya, seperti sulit bernapas, sering terbangun saat tidur malam hari atau jalan sambil tidur. Tapi terkadang orangtua tidak menyadarinya. Ketahui apa saja tanda jika anak memiliki masalah dengan tidurnya.Gangguan saat tidur ini biasanya lebih besar menyerang pada anak laki-laki atau anak yang sering tidur miring sehingga mengalami infeksi telinga ataupun alasan lainnya.

Anak laki-laki lebih rentan mengalami gangguan tidur karena cenderung lebih hiperaktif sehingga mempengaruhi kualitas tidurnya. Sedangkan pada balita yang sering terbangun di malam hari biasanya akibat menderita infeksi telinga. Pola tidur yang sering terbangun di malam hari ini akan terus berlanjut meskipun kondisinya sudah membaik. Diperkirakan kurang dari 10 persen anak-anak mengalami gangguan tidur.

Ada beberapa tanda yang bisa dijadikan petunjuk jika anak mengalami gangguan tidur, antara lain :
1. Anak tidurnya mendengkur dan napasnya berisik.
2. Anak bernapas melalui mulut saat tidur.
3. Anak sering tersedak atau batuk pada malam hari.
4. Anak mengeluarkan banyak keringat saat tidur di malam hari.
5. Anak merasa bingung dan ketakutan saat terbangun di malam hari.
6. Anak tidur tidak tenang atau merasa gelisah.

Jika anak mengalami salah satu gejala di atas, tidak ada salahnya untuk memeriksakan ke dokter agar bisa diketahui dengan pasti apa penyebabnya. Beberapa gangguan tidur yang biasa dialami oleh anak-anak adalah:
1. Gangguan pernapasan saat tidur
Gangguan ini sangat serius jika terjadi berulang-ulang selama tidur. Ada tiga jenis gangguan pernapasan saat tidur, yaitu obstructive sleep apnea (OSA) jika disebabkan oleh penyumbatan, central sleep apnea jika tidak ada penyumbatan tapi otak gagal memberikan sinyal ke otot untuk bernapas dan gabungan keduanya.
2. Berjalan dalam tidur
Gangguan tidur ini biasanya terjadi 1 atau 2 jam setelah anak tertidur dan berada pada bagian terdalam alam sadarnya. Beberapa hal yang bisa memicu gangguan ini seperti kurang tidur atau anak mengalami demam tinggi.
3. Tidur gelisah
Gangguan ini membuat anak tidak nyenyak sehingga mengurangi kualitas tidurnya. Anak yang tidur gelisah biasanya berhubungan dengan infeksi di telinga atau mencoba mengalihkan dari rasa sakit yang dialaminya. Gangguan ini bisa terjadi saat anak berusia 1 tahun, tapi kebanyakan dialami oleh anak usia 3-4 tahun.

Sumber : wolipop.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...